Honda Mobil Bangka Belitung

Loading

  • Feb, Kam, 2022

Bahaya, Jangan Menyetel Musik dengan Volume Keras Saat Mengemudi

Mengemudikan mobil sambil mendengarkan musik menjadi rutinitas yang kerap dilakukan oleh pengemudi. Mendengarkan musik dipercaya dapat menghilangkan suntuk saat berkendara, terutama saat berkendara dengan jarak yang jauh. Oleh karena itu, mendengarkan musik lewat radio atau speaker yang terhubung pada ponsel untuk memutar musik menjadi pilihan banyak pengemudi.

Namun, di balik manfaatnya, mendengarkan musik saat mengendarai mobil juga dapat memicu bahaya. Oleh karena itu, hendaknya pengemudi harus memperhatikan aturan yang tepat saat mendengarkan musik di dalam mobil. Training Director The Real Driving Center (RDC) Marcell Kurniawan yang dikutip dari Kompas.com mengatakan jika tidak ada larangan mendengarkan musik saat mengemudikan mobil selama volumenya tidak terlalu keras. “Boleh saja mendengarkan musik saat menyetir mobil, asal musik tidak terlalu keras. Ini akan membuat pengemudi tidak peka dengan kondisi sekitar.”

Meskipun terlihat sepele, mendengarkan musik di dalam mobil akan mengganggu konsentrasi pengemudi. Apabila volume suara musik mobil terlalu keras, akan membuat pengemudi hanya fokus pada musik. Suara dari luar mobil akan sulit terdengar dengan jelas, sehingga pengemudi sulit mendengar suara klakson dari pengemudi lain. Padahal, suara klakson sangat penting sebagai isyarat atau komunikasi bagi sesama pengendara. Jika mengabaikan ini, maka akan berakibat fatal bagi keselamatan dalam berlalu lintas.

Oleh karena itu, cara terbaik mendengarkan musik saat mengendarai mobil ialah dengan musik yang volume suara disesuaikan dengan keadaan sekitar. Suara dari luar mobil harus bisa terdengar meskipun musik sedang menyala. Marcell juga mengatakan, penting juga untuk memilih jenis musik yang tepat saat mengendarai mobil. Jika salah memilih musik, ini akan mempengaruhi kewaspadaan pengemudi. Hindari jenis lagu yang berulang dan membuat nyaman, namun pilih lagu yang bersemangat dan tidak membosankan.

Dengan begitu, pengemudi selalu bersemangat saat melajukan mobilnya. “ Untuk Jenis musik usahakan jangan yang loop atau banyak pengulangan dan terlalu relax. Jenis musik ini akan menurunkan kewaspadaan pengemudi. usahakan pilih musik yang ritmenya turun naik atau tidak monoton,” tutup Marcell.

  • Feb, Jum, 2022

Ini Pentingnya Mengatur Spion Sebelum Berkendara

Mengatur spion merupakan kebiasaan yang terkesan remeh, namun sangat penting untuk menjaga keamanan selama berkendara. Beda mobil, beda pengaturan spionnya. Titik buta atau blind spot pada mobil pun berbeda-beda, tergantung dari ukuran bodi mobil. Kebiasaan tidak mengatur spion sebelum berkendara dapat membahayakan pengemudi. Karena, banyak titik buta dari mobil dan berpotensi menyebabkan kecelakaan.

Founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu yang dikutip dari Kompas.com menjelaskan bahwa faktor penyebab blind spot sendiri sangat banyak. “Dari bentuk dan dimensi kendaraan, banyak sekali blind spot. Oleh karena itu, kaca spion dibuat. Semuanya adjustable,” kata Jusri pada Kompas.com

Dalam mengatur kaca spion, Jusri menjelaskan bahwa spion harus diatur agar bisa memberikan informasi sebanyak mungkin kepada pengemudi. Khususnya sisi kiri mobil. “Karena bidang sisi kiri mobil itu memiliki area blind spot yang lebih besar daripada sisi kanan, lebih banyak dan sangat signifikan meteran atau jaraknya,” kata dia.

Tidak mengatur spion sebelum berkendara membuat visibilitas pengemudi ke area di sekitar mobil jadi lebih minim. Padahal, hal ini sangat membahayakan khususnya ketika akan bermanuver di jalan, seperti belok atau menyalip kendaraan lain. Jusri menekankan, dalam mengatur kaca spion, yang terpenting adalah spion harus mencakup visibilitas di sekeliling kendaraan.

Selain meminimalisir blind spot, pengaturan kaca spion yang baik juga bisa meminimalisir usaha pengemudi untuk terlalu fokus mencondongkan tubuh untuk melihat ke area blind spot. “(Spion) harus bisa memperkecil semua sisi blind spot dengan pergerakan yang tidak perlu ekstrem. Artinya, si pengemudi tidak perlu nengok atau gimana untuk melihat kaca spion, tapi cukup dengan lirik-lirikan saja, dia sudah bisa memberikan informasi yang maksimal atau optimal terhadap keperluan pengemudi,” kata dia.

  • Feb, Rab, 2022

Kesalahan Umum Saat Parkir Mobil Matik, Asal Injak Pedal Gas

Bagi sebagian orang, memarkirkan mobil dalam posisi mundur merupakan aktivitas yang menantang, bahkan bisa dikatakan sulit. Sebab untuk bisa melakukan hal tersebut, tidak hanya kemampuan pengemudi yang diandalkan, tapi juga kewaspadaan terhadap kondisi sekitar mobil dan sikap pengemudi itu sendiri. Terlebih jika mobil yang digunakan bertransmisi matik.

Dikatakan oleh Marcell Kurniawan, Training Director The Real Driving Center (RDC) yang dikutip dari Kompas.com, bahwa sikap waspada harus selalu terpasang saat melakukan parkir dalam posisi mundur.

“Masalah para pengguna mobil matik kebanyakan tidak sadar bahwa yang diinjaknya adalah pedal gas, untuk itu apabila akan melakukan parkir harus tetap waspada, apalagi parkir mundur,” kata Marcell kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu. Disarankan agar pengemudi memposisikan kaki kanan pada pedal rem saja. Demi menghindari risiko salah injak pedal. Lantas untuk kaki kiri tetap pada posisi rileks tidak bekerja mengingat mobil yang dikendarai bertransmisi matik.

Kesalahan pengemudi saat memarkir mundur mobil matik adalah langsung menginjak pedal gas untuk menggerakan mobil. Padahal, pedal rem cukup diangkat perlahan. Jika membutuhkan tenaga dari mesin, menginjak pedal gas harus secara perlahan. Saat parkir mundur, pengemudi wajib memastikan ruang atau lahan yang akan dipakai. Pastikan tidak ada halangan apapun yang menganggu saat mobil bergerak mundur.

Untuk mobil modern dengan teknologi kamera pada buritan, maksimalkan fungsinya beserta sensor parkir untuk mengurangi blind spot atau titik buta pengemudi sehingga mobil aman dan tidak akan menabrak. “Karena memang blind spot di belakang kendaraan itu besar, anak umur di bawah lima tahun saja bisa tidak terlihat dari spion tengah kendaraan.

Jadi saya sarankan pakai sensor parkir atau kamera mundur,” ucap Marcell. Ia mengingatkan pentingnya memastikan kondisi sekitar mobil benar-benar aman saat melakukan parkir mundur. Sebab terdapat risiko kecelakaan dalam kecepatan rendah saat pengemudi tengah melakukan parkir.