Honda Mobil Bangka Belitung

Loading

  • Agu, Sen, 2022

Komponen Kaki-Kaki Mobil Dan Cara Cek Kondisinya

Komponen kaki-kaki mobil memegang peran penting dalam kenyamanan dan pengendalian kendaraan.

Oleh karena itu kondisi setiap komponennya wajib menjadi perhatian. Pemeriksaan secara mandiri sangat mungkin untuk dilakukan sebagai langkah awal mendeteksi kerusakan.

Katakanlah Anda sedang asyik berkendara dengan mobil kesayangan. Tiba-tiba dihadapkan pada jalanan yang permukaannya agak “keriting”.

Mau tak mau Anda harus melewatinya. Kemudian Anda mendengar suara kasar muncul dari bagian undercarriage kendaraan.

Umumnya suara tersebut terdengar seperti ada bagian yang oblak di area sekitar roda.

Kondisi tersebut merupakan salah satu tanda sudah waktunya melakukan pengecekan komponen kaki-kaki mobil.

Contoh lain ialah saat kestabilan mobil sudah mulai berkurang terutama di kecepatan tinggi.

Dalam menghadapi kondisi seperti itu biasanya hal yang pertama kali terpikir oleh pemilik ialah melakukan spooring.

Hal tersebut ada benarnya karena spooring akan kembali mengatur sudut roda agar lurus lagi. Namun, upaya spooring juga sebenarnya percuma jika kondisi kaki-kaki mobil sudah “berantakan”.

 

Komponen Kaki-Kaki Mobil

Apa itu kaki-kaki mobil ?

Pertanyaan ini mungkin terlintas di pikiran para awam ketika pertama kali mendengarnya.

Istilah kaki-kaki mobil mengacu pada serangkaian komponen yang berada di undercarriage atau bagian bawah kendaraan terutama yang berhubungan dengan roda.

Itu artinya meliputi shockbreaker, rack steer, tie road, ball joint, laher roda, dan sebagainya. 

Ya, kaki-kaki mobil memang terdiri dari banyak komponen. Namun, bagi Anda yang masih awam tak perlu khawatir karena dalam ulasan kali ini akan dibahas satu per satu. 

Sekaligus cara melakukan pemeriksaan sendiri sebagai langkah awal mendeteksi adanya kerusakan. 

Pengecekan komponen kaki-kaki mobil bisa dimulai dari area kap mesin untuk memeriksa support shockbreaker. 

Fungsi komponen adalah sebagai bantalan bagi shockbreaker di bodi kendaraan. Bentuknya semacam karet bundar dan memiliki bearing alias laher di dalamnya. 

Pengecekan kondisi bisa dimulai dengan memerhatikan visualnya. Jika karet support shockbreaker sudah getas sampai retak-retak artinya “minta” diganti. 

Cara lain, putarlah setir ke kanan dan ke kiri. Support shockbreaker yang sudah rusak akan mengeluarkan bunyi. Suara tersebut disebabkan kondisi laher di dalamnya sudah aus. 

Setelah itu pengecekan bisa dilanjutkan ke komponen shockbreaker. Sangat mudah untuk menemukan keberadaan komponen ini karena akan langsung terlihat di belakang roda. 

Pengecekan kondisi bisa dilakukan dengan melihat apakah ada kebocoran pelumasnya. 

Caranya dengan coba mengangkat boot rubber atau karet penutup yang berada di balik per shockbreaker. 

Jika terlihat adanya kebocoran atau rembesan oli itu artinya mesti segera dilakukan perbaikan. 

Sementara untuk mengetes performa shockbreaker bisa dengan cara mengayunkan roda. Shockbreaker yang masih bagus punya ayunan minim, misalnya hanya satu kali gerakan naik turun. 

Sebaliknya, jika ayunannya terjadi berkali-kali berarti shockbreaker sudah lemah. 

Sayangnya, pengetesan ini lebih mudah jika mobil diangkat lebih dulu dengan car lift yang notabene hanya bisa ditemui di bengkel. 

Untuk laher roda, pengecekan visual tergolong sulit dilakukan karena posisinya tertutup komponen-komponen lain. 

Namun, untungnya pengecekan dari segi fungsi cukup mudah. Langkah pertama yang perlu dilakukan ialah mendongkrak roda yang hendak dicek. 

Setelah roda terangkat, cobalah untuk memutarnya ka arah belakang. Bersamaan dengan itu, pegang shockbreaker yang berada di belakangnya. 

Laher yang sudah rusak bisa dideteksi dari adanya getaran kasar pada shockbreaker ketika roda diputar 

Ulasan mengenai ketiga komponen ini sengaja dijadikan satu karena seluruhnya berada dalam satu rangkaian. 

Pada foto di atas, keberadaan tie rod, rack end, dan steering rack bisa dilihat pada besi warna silver yang melintang secara horizontal.  

Ketiga komponen ini sangat berpengaruh pada pengendalian mobil karena terhubung dengan lingkar setir di dalam kabin.  

Oleh karena itu, kondisinya cukup menentukan kestabilan pengendaraan. 

Pengecekan kondisi bisa dilakukan dengan cara mendongkrak roda depan lebih dulu. Kemudian goyangkan roda roda depan ke arah kanan dan kiri. 

Gejala kerusakan biasanya ditandai dengan adanya oblak. Selain itu, oblak juga kerap ditemui pada “benjolan” rack steering yang posisinya berada di balik karet boot.  

Posisi ball joint bisa bisa ditemui di bawah tie rod, tapi keduanya tidak berhubungan secara langsung. 

Faktanya ball joint adalah komponen yang menghubungkan roda ke sasis kendaraan atau lebih tepatnya lower arm. 

Sesuai namanya, ball joint memiliki bentuk semacam bola, tapi tidak akan terlihat dari luar karena tertutup karet. 

Untuk memeriksa kondisinya, pertama-tama perhatikan karet hitam yang menutupinya. Sering kali karet tersebut mengalami robek sehingga olinya keluar dan kotoran masuk mengotori bolanya. 

Setelah itu, periksa fungsinya dengan cara menggerakkan roda menggunakan tangan, mirip ketika mengecek tie rod. 

Bedanya, pengecekan dilakukan dengan menggerakkan roda ke atas dan bawah. 

Biar lebih akurat, usahakan untuk mendongkrak mobil terlebih dahulu di bagian lower arm-nya. 

Pada foto di atas, komponen link stabilizer dapat dilihat wujudnya berupa besi yang berdiri secara vertikal yang bagian atasnya menempel dengan shockbreaker. 

Sedangkan stabilizer itu sendiri merupakan besi yang menempel pada bagian bawah link stabilizer dengan posisi horizontal. 

Pengecekan stabilizer bisa dilakukan dengan memberinya pukulan “halus” menggunakan tangan. Jika terasa ada oblak maka perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.  

Hal ini biasanya disebabkan karet bushing yang bentuknya semacam huruf “D” sudah mengalami cacat. 

Kerusakan karet bushing tersebut menjadi salah satu sumber bunyi berisik pada kaki-kaki mobil. 

Sementara itu, pengecekan terhadap link stabilizer dapat dilakukannya dengan menggoyangkannya langsung menggunakan tangan. 

Lower arm pada dasarnya merupakan komponen berbahan metal yang cukup kuat. Namun, lower arm memiliki dua buah karet bushing di depan dan belakangnya. 

Karet-karet inilah yang kerap mengalami penurun kondisi seiring usia pemakaian. 

Untuk mengetahui kondisinya bisa dilakukan pengecekan visual. Selain itu, pemilik kendaraan juga bisa menggoyang-goyangkan sambungan bushing tersebut dengan bantuan besi pengungkit. 

Jika karet-karet bushing tersebut sudah rusak maka sebaiknya segera lakukan penggantian.  

Karet bushing untuk beberapa mobil hanya dijual satu paket dengan lower arm-nya. Hal ini akan membuat biaya penggantian lebih mahal. 

Pengecekan lower arm akan lebih mudah jika mobil berada di atas car lift. 

Komponen kaki-kaki mobil yang disebutkan di atas memang terpusat pada roda depan. Lantas, bagaimana dengan roda belakang?

Hal yang bisa dilakukan antara lain pengecekan laher dengan cara yang sama dengan roda depan.

Namun, selain itu roda belakang juga memiliki komponen trailing arm yang fungsinya mirip lower arm, menghubungkan roda ke sasis. 

Nah, trailing arm memiliki karet-karet bushing yang juga perlu dicek. Caranya mirip dengan pengecekan ball joint, yaitu menggerakkan roda ke arah atas dan ke bawah.

Jika karetnya sudah rusak maka akan terasa oblak. Selain itu, pengecekan juga bisa dilakukan langsung pada lokasi bushing tersebut menggunakan besi pengungkit.

  • Agu, Kam, 2022

5 Pertanda Switch Temperatur Mobil Mulai Bermasalah

Meskipun posisinya tidak terlihat, switch temperatur mobil merupakan komponen yang berperan mengoptimalkan kinerja mesin. Switch temperatur memiliki fungsi untuk meredam air pendingin supaya tidak menuju radiator. Kemudian menjaga temperatur agar masih dalam batas wajar.

Jika komponen ini rusak, biasanya akan mengeluarkan ciri-ciri yang dapat dirasakan. Dilansir dari beberapa sumber, berikut ciri-ciri switch temperatur mobil rusak.

Jika kondisinya bermasalah maka akan selalu tertutup dengan suhu temperatur ruangan.

Jika temperatur berada di 30 derajat namun sudah terbuka, sudah dipastikan kondisi tersebut mengalami permasalahan. 

Saat kalian mengalami kondisi ini, tidak ada jalan lain selain menukar switch temperatur dengan yang baru.

Berbeda dengan di atas, ciri kedua adalah jika temperatur berada di angka 90 derajat namun masih saja belum terbuka itu menandakan bahwa switch temperatur mengalami macet.

Ini mengakibatkan air radiator tidak dapat bekerja secara maksimal sehingga akan menyebabkan mesin tetap dalam kondisi panas.

Masih sama halnya dengan beberapa permasalahan di atas. Jika switch temperatur mengalami kerusakan dan secara terus menerus terbuka dapat mengakibatkan mesin bekerja secara lambat. Pada saat kalian mengalami kondisi ini, ada baiknya segera membawa mobil menuju bengkel terdekat.

Beberapa orang mungkin belum memahami jika komponen yang satu ini rusak akan mengakibatkan bahan bakar menjadi boros. Ini dikarenakan kondisi temperatur mesin yang rendah sehingga konsumsi bahan bakar menjadi lebih banyak.

Jika kalian terlalu lama membiarkan permasalahan ini maka akan dikhawatirkan mobil mengalami kerusakan yang cukup parah.

Ciri terakhir adalah mesin menjadi mudah overheat. Kondisi ini ditandai dengan pada saat perjalanan mobil akan terasa seperti menggelitik, ac menjadi pans, dan performa mobil menurun. Sehingga solusi yang tepat adalah mengganti switch temperatur.

  • Agu, Rab, 2022

Boleh atau Tidak Nitrogen Dicampur Angin Biasa

Tak sedikit pemilik kendaraan yang masih bingung soal boleh atau tidak mencampur nitrogen dengan udara biasa saat akan mengisi tekanan ban kendaraan.

Hal tersebut karena adanya tanggapan-tanggapan mengenai efek buruk. Lalu, apakah benar demikian ?

Product Development Manager Otobox Supermarket Ban Indonesia Aan Nugroho mengatakan, mencampur angin nitrogen dan udara biasa cukup berisiko. Kondisi tersebut karena ada perbedaan masa bobot tekanan udara tidak direkomendasikan karena berpengaruh pada suhu permukaan ban.

“Suhu udara yang tidak stabil mengakibatkan ban lebih cepat panas”. Menurut Aan, perbedaan tekanan udara antara angin biasa dengan nitrogen bisa menyebabkan kualitas karet kompon ban menurun.

Salah satunya terkait elastisitas karet yang sebelumnya lentur menjadi keras imbas adanya tekanan berlebihan dari dalam ban.  Tak hanya itu, risiko korosi pada pelek juga bisa terjadi karena oksigen dan nitrogen yang tercampur menghasilkan uap air tinggi.

“Semakin besar kandungan oksigen di dalam angin, semakin tinggi kemungkinannya mengikat air. Jumlah air yang semakin banyak di dalam pelek mempercepat pembentukan karat,” ujar Aan.