Honda Mobil Bangka Belitung

Loading

  • Jul, Sab, 2024

Saat bensin sekarat lebih irit pelan atau ngebut?

Pernahkah Anda mengalami situasi panik saat bensin mobil hampir habis dan bingung apakah harus melaju pelan atau ngebut agar lebih irit? Jawabannya mungkin tidak seperti yang Anda duga!

Banyak orang beranggapan bahwa melaju pelan lebih irit bahan bakar. Namun, faktanya, mengemudi dengan kecepatan sedang justrlebih hemat bensin saat bensin sekarat. Mengapa?

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ada kecepatan optimal di mana mesin kendaraan bekerja paling efisien. Misalnya, penelitian dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menunjukkan bahwa kecepatan 60-80 km/jam adalah yang paling efisien untuk sebagian besar kendaraan.

Data Real dari Pengemudi

Pengalaman dari pengemudi menunjukkan bahwa mengemudi dengan kecepatan konstan dan menghindari kemacetan adalah cara terbaik untuk menghemat bahan bakar. Data ini didukung oleh berbagai forum otomotif dan komunitas pengemudi.

Tips Mengemudi Efisien Saat Bensin Sekarat

Menjaga Kecepatan Stabil

Mengemudi dengan kecepatan stabil dan menghindari akselerasi serta pengereman mendadak dapat menghemat bahan bakar. Usahakan untuk tetap berada di kecepatan optimal kendaraan Anda.

Menghindari Penggunaan AC Berlebihan

Penggunaan AC dapat meningkatkan konsumsi bahan bakar. Matikan AC jika memungkinkan, terutama saat bensin sekarat.

Mematikan Mesin Saat Berhenti Lama

Jika Anda harus berhenti lama, misalnya di lampu merah atau dalam kemacetan yang panjang, matikan mesin untuk menghemat bahan bakar.

Penjelasan di Balik Mitos:

  • Mesin Bekerja Lebih Optimal: Saat melaju pelan, mesin bekerja pada putaran rendah dengan konsumsi bahan bakar yang tidak efisien.
  • Hambatan Udara: Di sisi lain, ngebut meningkatkan hambatan udara yang membutuhkan lebih banyak tenaga dan konsumsi bahan bakar yang lebih boros.
  • Titik Operasi Mesin Ideal: Mengemudi dengan kecepatan sedang memungkinkan mesin bekerja pada titik operasi yang ideal, menghasilkan tenaga yang optimal dengan konsumsi bahan bakar yang lebih hemat.

Tips Mengemudi Hemat Bahan Bakar Saat Bensin Sekarat:

  • Pertahankan Kecepatan Sedang: Hindari akselerasi dan pengereman mendadak. Pertahankan kecepatan sedang yang konsisten untuk meminimalisir konsumsi bahan bakar.
  • Gunakan Gigi Persneling yang Tepat: Gunakan gigi persneling yang sesuai dengan kecepatan untuk memastikan mesin bekerja pada putaran yang optimal.
  • Hindari Jalan Macet: Jika memungkinkan, hindari jalan macet yang dapat menyebabkan konsumsi bahan bakar lebih boros.
  • Matikan Mesin Saat Berhenti Lama: Jika Anda terjebak macet atau berhenti lama, matikan mesin untuk menghemat bahan bakar.
  • Gunakan Mode Eco (Jika Tersedia): Banyak mobil modern dilengkapi dengan mode Eco yang dapat membantu menghemat bahan bakar dengan mengatur konsumsi bahan bakar dan performa mesin.

Kesimpulan:

Mengemudi dengan kecepatan sedang adalah cara terbaik untuk menghemat bahan bakar saat bensin sekarat. Hindari mengemudi terlalu pelan atau ngebut, dan ikuti tips di atas untuk memaksimalkan efisiensi bahan bakar dan mencapai tujuan Anda dengan aman.

  • Jul, Jum, 2024

Habis Ganti Velg Harus Spooring? Mitos atau Fakta?

Banyak pecinta otomotif yang gemar memodifikasi kendaraannya, salah satunya dengan mengganti velg mobil. Velg baru yang stylish bisa meningkatkan tampilan mobil dan membuatnya lebih menarik. Tapi, tahukah Anda bahwa setelah ganti velg, mobil perlu dilakukan spooring?

Muncul pertanyaan, apakah spooring setelah ganti velg wajib dilakukan atau hanya mitos?

Simak selengkapnya untuk jawabannya

Kapan Spooring Wajib Dilakukan Setelah Ganti Velg?

Spooring wajib dilakukan setelah ganti velg jika:

  • Ukuran velg berbeda: Jika Anda mengganti velg dengan ukuran yang berbeda dari standar, seperti diameter, lebar, atau offset, maka settingan sudut roda perlu diubah agar mobil tetap stabil saat dikendarai.
  • Merek velg berbeda: Velg berbeda merek memiliki toleransi produksi yang berbeda pula. Hal ini dapat menyebabkan perubahan sudut roda, sehingga perlu dilakukan spooring.
  • Velg bekas: Velg bekas, meskipun terlihat masih bagus, memiliki kemungkinan mengalami deformasi atau kerusakan yang tidak terlihat. Deformasi ini dapat memengaruhi kestabilan mobil dan perlu dibetulkan dengan spooring.

Kapan Spooring Tidak Wajib Dilakukan Setelah Ganti Velg?

Spooring tidak wajib dilakukan setelah ganti velg jika:

  • Ukuran velg sama: Jika Anda mengganti velg dengan ukuran yang sama persis dengan standar, baik diameter, lebar, maupun offset, maka settingan sudut roda kemungkinan besar tidak berubah.
  • Merek velg sama: Velg dari merek yang sama umumnya memiliki toleransi produksi yang sama pula. Sehingga, kemungkinan besar sudut roda tidak berubah dan spooring tidak diperlukan.
  • Velg baru: Velg baru umumnya memiliki kualitas yang baik dan terbebas dari kerusakan.

Tanda-tanda Mobil Perlu Spooring Setelah Ganti Velg:

  • Setir mobil tidak lurus: Ini adalah tanda paling jelas bahwa mobil perlu spooring. Jika setir tidak lurus saat mobil melaju di jalan lurus, mobil akan berbelok ke kanan atau kiri.
  • Mobil terasa tidak stabil: Jika mobil terasa oleng atau melayang saat dikendarai, kemungkinan besar mobil perlu spooring.
  • Ban aus tidak merata: Keausan ban yang tidak merata dapat menjadi indikasi bahwa sudut roda tidak sesuai.

Kesimpulan:

Ganti velg tidak selalu harus diikuti dengan spooring. Namun, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan untuk menentukan apakah mobil perlu spooring setelah ganti velg. Jika Anda ragu, sebaiknya bawa mobil Anda ke bengkel terpercaya untuk diperiksa dan dilakukan spooring jika diperlukan.

Tips:

  • Selalu gunakan velg yang sesuai dengan standar mobil Anda.
  • Belilah velg dari merek terpercaya.
  • Lakukan spooring secara rutin, minimal setiap 6 bulan sekali.

Dengan melakukan spooring secara rutin, Anda dapat:

  • Menjaga kestabilan mobil saat dikendarai.
  • Memperpanjang usia ban.
  • Menghemat biaya bahan bakar.
  • Meningkatkan keselamatan berkendara